• Jumat, 22 September 2023

Pemkab Ngawi Minta Wilmar Padi Indonesia Perluas Kemitraan, Dinilai Sangat Membantu Petani

- Minggu, 17 September 2023 | 15:22 WIB
Wilmar Padi Indonesia (WPI) diminta terus memperluas kemitraan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (Foto : AdaTah/WPI)
Wilmar Padi Indonesia (WPI) diminta terus memperluas kemitraan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (Foto : AdaTah/WPI)

AdaTah.com - PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) diminta oleh Pemkab Ngawi agar memperluas kemitraan dengan petani (Farmer Engagement Program) di wilayah tersebut. Langkah itu bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, pihaknya selalu terbuka kepada investasi dengan syarat petani harus digandeng agar mereka sejahtera.

Sejak awal, pihaknya telah meminta WPI untuk menggandeng langsung petani dalam bisnisnya. Hal itu sesuai dengan semangat pemkab yang ingin memotong mata rantai dalam penjualan gabah.

Baca Juga: Provinsi Jatim Konsen Mengembangkan Transportasi Massal, dari MRT sampai Memperbanyak Pelabuhan

"Baru Wilmar Padi Indonesia yang benar-benar bermitra dengan petani. Kalau bisa kami ingin seperti ini sampai seterusnya," kata Supardi.

Dia menilai, kemitraan tersebut terbukti  positif karena petani mendapatkan harga yang layak. Sebelum perusahaan masuk, informasi mengenai harga gabah ke petani sangat terbatas sehingga akses ke pasar minim dan harga lebih banyak ditentukan tengkulak. 

Pihaknya berharap Wilmar Padi Indonesia bersedia menambah luas lahan kemitraan dengan petani yang saat ini mencapai 800 hektare (ha).

Baca Juga: Gandrung Sewu Upaya Banyuwangi Berkibar, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Pintu Masuk Wisata Go International

Dengan total luas lahan sawah 50.715 ha, produksi gabah di Ngawi saat ini mencapai 882 ribu ton per tahun, yang menempati posisi tertinggi keenam di Indonesia.

Kebutuhan beras di Ngawi saat ini sebesar 10 persen per tahun dari total produksi, sehingga perlu ada investasi penggilingan besar agar gabah petani terserap. Tahun ini pihaknya menargetkan produksi gabah meningkat menjadi 850-900 ton. 

"Peluang masih banyak untuk kemitraan," kata Sunardi.

Dia menilai, masuknya WPI tidak menyebabkan pelaku penggilingan di daerah tersebut gulung tikar. Mereka justru bersinergi agar sama-sama hidup dan berkembang.

Baca Juga: Link Live Streaming Gandrung Sewu Banyuwangi 2023 Klik Disini Saja, Nonton Sambil Rebahan

Hal itu terjadi karena adanya kesadaran yang tumbuh dari pelaku usaha penggilingan yang ingin terus dapat mengikuti perkembangan jaman. "Saat ini ada 135 penggilingan kecil dan empat perusahaan penggilingan besar. Semuanya bersinergi," jelas dia.

Halaman:

Editor: Subahrudin Yusuf

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X