Jadi Korban Perdagangan Manusia di Malaysia, PMI Asal Banyuwangi Berharap Ada Kepastian Hukum

AdaTah.com - Nasib Pekerja Migran Indonesia atau PMI asal Banyuwangi boleh dibilang miris.

PMI Banyuwangi berinisial DMS (24) itu diduga kuat menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia.

PMI asal Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi agar mendapatkan kepastian hukum, dirinya langsung melaporkan agensi penyalur tenaga kerja atau PL kepada polisi.

Pasalnya, PMI Banyuwangi ini disekap kurang lebih sebulan bersama 7 PMI lainnya dari luar daerah. Hingga diamankan Polisi Malaysia.

Baca Juga: Pulau Tak Berpenghuni ini Ditetapkan Bupati Banyuwangi Jadi Kawasan Jual Miras, Disewa Perusahaan Singapore

Baca Juga: Malam-malam Kapolresta Banyuwangi Tiba-tiba ke Pendopo Pak Kades Aliyan, Ini yang Dibahas

Bukan hanya itu saja, barang, handphone, alat make up, uang pun raib dirampas oleh pihak agensi.

Kuasa Hukum dari PMI tersebut Nur Abidin S.H mengatakan, pihaknya menempuh jalur hukum ini diduga diberangkatkan dengan secara ilegal

Kejadian ini, lanjut Nur Abidin, pihaknya berharap ada kepastian hukum terkait dugaan perkara yang perdagangan manusia.

Di dalam laporan ini, pihaknya melaporkan penyalur tenaga kerja warga yang berdomisili asal Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

Baca Juga: Dr. Hary Priyanto Pakar Administrasi Publik FISIP Untag 1945 Banyuwangi Tentang Perbup Nomor 3 Tahun 2022

Baca Juga: Perbup Banyuwangi Nomor 3 Tahun 2022 Diduga Syarat Kepentingan dan Ciptakan Potensi Celah Korupsi

Menurut Nur Abidin, dalam pengakuan klient ini sebelum berangkat ke Malaysia, PMI Banyuwangi di foto memakai seragam pada umumnya berlatarkan tulisan PT Duta Fajar Barutama

“Kejadian yang dialami klient kami sudah kita laporkan ke Polresta Banyuwangi," ucap Nur Abidin.