4 Tradisi Suku Osing Banyuwangi yang Masih Dilestarikan Sampai Saat Ini

- Jumat, 3 Februari 2023 | 20:48 WIB
barong ider bumi tradisi asli suku osing asal banyuwangi yang masih dilestarikan sampai saat ini   (Sumber foto : ig @mdw_kemiren)
barong ider bumi tradisi asli suku osing asal banyuwangi yang masih dilestarikan sampai saat ini (Sumber foto : ig @mdw_kemiren)

AdaTah.com - Suku Osing atau Suku Using adalah penduduk asli daerah Banyuwangi.

Suku Osing sendiri menurut cerita masyarakat setempat merupakan suku asli keturunan rakyat kerajaan Blambangan yang mengasingkan diri pada masa kerajaan Majapahit.

Pada abad ke-19 para pandatang yang menetap disana memberikan nama Osing pada manyarakat asli disana.

Kata Osing sendiri yang berarti ‘Tidak’.

Baca Juga: Banyuwangi Sedang Tak Baik-Baik Saja ? Pengajuan SIMBG Lebih Dari 1000 User, Yang Selesai Dibawah 40 Pemmohon

Baca Juga: Amazing Festival 1000 Durian Desa Pentur Boyolali, Modal 100 Ribu Bisa Makan Sepuasnya, Ini Varian Jenisnya

Hal tersebut merupakan sikap warga asli yang menolak pengaruh dari luar pada zaman dulu. Suku Osing sendiri berkomunikasi menggunakan Bahasa Osing yang merupakan Bahasa asli dari keturunan Jawa Kuno.

Suku asli Osing dulunya mayoritas memeluk agama Hindu dan Budha, namun dengan berkembangnya ajaran dari kerajaan islam, ada beberapa masyarakat Osing yang memeluk agama Islam.

Suku Osing di Desa Adat Kemiren , Banyuwangi tersebut masih mempertahankan Budaya Tradisional ditengah berkembangnya moderenisani saat ini yang kian pesat.

Inilah beberapa Tadisi Masyarakat Suku Osing yang masih ada sampai saat ini.

1. Suku Osing mempunyai Bahasa asli mereka yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Suku Osing menggunakan dau Bahasa yaitu Bahasa Osing Bahasa untuk sehari-hari dan Bahasa Goko Kromo.

2. Barong Ider bumi. Acara Barong Ider Bumi sendiri diselenggarakan setiap tanggal dua bulan Syawal.

Masyarakat Osing dalam acara ini mengitari desa dengan arakan dimana msayarakat berpakaian dan berdandan layaknya Barong dari ujung barat sampai ujung Timur.

Baca Juga: Mencoba Buah Durian di Agrowisata Bantul, Ini waktu dan Harganya

Halaman:

Editor: Rochman Ainur Rofiq

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X